Minggu, 04 Desember 2011

HUBUNGAN ANTAR TULANG (SENDI)


HUBUNGAN ANTAR TULANG (SENDI)
Daerah pertemuan antar tulang disebut persendian.  Pertemuan tersebut umumnya disatukan oleh ligamen atau berkas-berkas jaringan penghubung (connective tissue).  Serabut penghubung yang paling pendek disebut persendian fibrosa.  Contohnya seperti yang terdapat antara gigi dengan tulang rahang.
Persendian yang tersusun atas jaringan kartilago antara lain terdapat diantara tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada.  Persendian ini memungkinkan terjadinya sedikit gerakan, contohnya dalam pernafasan dada.
Adanya bantalan jaringan kartilago pada persendian sinovial seperti di lutut berfungsi dalam meredam getaran.  Pada daerah ini terdapat pula cairan sinovial yang disekresikan oleh sel jaringan penghubung.
Umumnya terdapat 3 macam persendian, yaitu:
a. Sendi mati (sinartrosis)
b. Sendi kaku (amfiartrosis)
c. Sendi gerak (diartrosis)
a. Sendi mati (sinartrosis).
Sendi mati merupakan sendi yang tidak dapat digerakkan karena tulang-tulangnya sudah terkunci bersama.  Contohnya pada tulang  tengkorak dan tulang pada gelang panggul.  Sendi mati tersusun atas jaringan penghubung fibrosa.  Jaringan ini akan mengeras seiring bertambahnya umur.  Contoh yang paling mudah adalah adanya daerah lunak (fontanela) pada bayi.  Daerah ini menjadi keras sehingga tulang tengkorak bersatu.
b. Sendi kaku (amfiartrosis)/ sendi geser.
Sendi yang memungkinkan adanya sedikit gerakan, misalnya pada tulang -tulang pergelangan tangan dan kaki.
c. Sendi gerak (diartrosis).
Sendi gerak memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih bebas.
Macam-macam sendi gerak adalah sebagai berikut:
1. Sendi peluru.
Sendi peluru terjadi antar bonggol tulang yang satu dengan lekukan tulang yang lain.  Sendi peluru memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah.  Contohnya antara tulang paha dengan gelang panggul atau antara tulang lengan atas dengan gelang bahu
2. Sendi engsel.
Sendi engsel terjadi antara bonggol tulang yang satu dengan ujung tulang lain yang menyerupai alur.  Sendi ini memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah seperti engsel pintu.  Contohnya tulang paha (femur) dengan tulang kering (tibia) atau disebut sendi lutut; tulang lengan atas (humerus) dengan tulang hasta (ulna) atau disebut sendi sikut.
3. Sendi putar.
Terjadi antara ujung tulang yang  berupa tonjolan masuk ke dalam lubang pada tulang yang satunya lagi. Gerakan yang terjadi berupa rotasi / perputaran.  Contohnya tulang pemutar (aksis) dengan tulang atlas.
4. Sendi pelana.
Sendi pelana memungkinkan terjadinya gerakan kedua arah. Gerakannya seperti orang naik kuda diatas pelana  Contohnya tulang ibu jari dengan telapak tangan.
5. Sendi gulung/elipsoid.
Sendi gulung terjadi antara permukaan oval tulang yang satu dengan lekukan oval tulang yang lain. Contohnya pada tulang pergelangan tangan (karpal) denga tulang pengumpil (radius).
Persendian dapat mengalami gangguan berupa radang sendi atau kelainan menurun yang disebut arthritis.  Pada penyakit osteoarthritis, jaringan kartilago pada persendian mengalami degenerasi.  Pada rheumatoid arthritis,  membran sinovial meradang dan menebal.  Terjadi pula degenerasi jaringan kartilago dan pengapuran tulang.  Penyakit ini dapat dipacu oleh adanya infeksi bakteri atau virus.  Mungkin juga disebabkan secara genetik.  Gejala penyakit ini umumnya tampak sebelum seseorang berumur lima puluh tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar